Orientasi Nilai Budaya

Rumusan Hakikat Hidup
Hakikat kehidupan

Hidup ini bukan tentang mengumpulkan nilai. Namun, hidup ini adalah tentang siapa yang kau cintai dan siapa yang kau sakiti. Tentang bagaimana perasaanmu tentang dirimu sendiri. Tentang kepercayaan, kebahagiaan, dan welas asih. Hidup adalah tentang menghindari rasa cemburu, mengatasi rasa tidak peduli, dan membina kepercayaan. Tentang apa yang kau katakan dan yang kau maksudkan. Tentang menghargai orang apa adanya dan bukan karena apa yang dimilikinya. Dan yang terpenting, hidup ini adalah tentang memilih untuk menggunakan hidupmu untuk menyentuh hidup orang lain dengan cara yang tak bisa digantikan dengan cara yang lain. Hidup adalah tentang pilihan-pilihan itu. Jadi hakikat hidup bisa diuraikan seperti berikut :
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
c. Makhluk yang dalam proses berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya.
d. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
e. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial. Kita hidup di dunia adalah untuk semakin belajar membuka hati dan mengikuti kasih Tuhan. Dengan belajar kita membuka hati dan mengikuti Kasih Tuhan dalam kondisi apapun, Karena Kasih Tuhan selalu tersedia setiap saat secara berkelimpahan untuk kita semua, maka seharusnya sebagai wujud syukur yang benar, kita harus menerimanya setiap saat pula. Bekerja dengan penuh rasa ssyuku, makan dan minum dengan penuh rasa syukur. Karena hidup adalah waktu yang diberikan Tuhan buat berkarya memelihara apa yang ada di dunia, mengembalikan kemuliaan Tuhan . Semua aspek kehidupan akan menjadi indah bila kita bisa mensyukuri segala hal yang diberikan oleh Tuhan.
Masalah 2 : Hakekat kerja atau karya manusia
Yaitu tentang manusia yang melakukan suatu tindakan untuk bertahan hidup dan menghasilkan sesuatu. Tetapi ada juga kelompok yang menganggap kerja hanya untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Dan ada kelompok yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi semata. Mereka ini berorientasi pada prestasi bukan kepada status.

Masalah 3 : Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
Yaitu tentang pandangan manusia terhadap waktu. Ada yang menganggap masa lalu itu penting, ada juga yang menganggap masa kini itu lebih penting dan harus digapai. Sebaliknya ada budaya yang jauh melihat kedepannya. Pandangan yang berbeda berdasarkan dimensi waktu ini sudah sangat mempengaruhi perencanaan hidup masyarakatnya itu sendiri.

Masalah 4 : Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
Yaitu tentang posisi manusia terhadap alam. Banyak yang percaya kalau alam itu dahsyat dan tentang kehidupan para manusia. Sebaliknya ada jugab yang menganggap kalau alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai oleh manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan yang ingin mencari keharmonian dan keselarasan dengan alam.

Masalah 5 : Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya
Yaitu tentang hubungan antar manusia. masalah ini lebih ke arah bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan saat bertindak. Kebudayaan yang lebih menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar suatu individu, cenderung mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian seperti yang sering terlihat dalam masyarakat-masyarakat eligaterian. Sebaliknya kebudayaan yang lebih menekankan hubungan vertical cenderung orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa ataupun pemimpin). Orientasi ini sering terlihat dalam masyarakat paternalistic (kebapaan).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QUANTUM GATES

Pembuatan Game

QUANTUM COMPUTING